Semalam nggak bisa tidur.Hatiku cemas menghadapi hari esok.Cemas tak bisa menjadi yang lebih baik,cemas tak bisa menjalani hidup dengan baik,cemas tak bisa berbakti pada Allah melebihi hari yang lalu.Kadang bersikap seolah diri tenang,dan santai,tapi hati tak bisa ditutupi karena cemas.
Kenapa harus cape menjalani rutinitas,bila akan sama seperti hari lain.Kenapa manusia harus punya rasa cemas bila akhirnya semua akan ia jalani setiap waktu.Waktu tak mungkin mundur,akan maju dan maju terus.Hatiku cemas berpacu dengan waktu.Takut kalau-kalau tak bisa menguber waktu kehidupan.Taku kalau-kalau tertinggal oleh waktu,dan akan masuk ke zaman yang salah waktunya.
Hidup terus mengalir bagai air seperti pula hidupku.Tapi aku tak tahu bagaimana harus berjuang untuk menguber waktu kehidupan.Aku seperti kehilangan satu sayapku sehingga aku terluka,dan tak mampu melakoni hidup lebih baik dari sebelumnya.Siapa yang akan membantuku memperbaiki sayapku yang patah.
Tak ada satupun yang bisa membantuku,selain diriku sendiri.Percuma aku menunggu uluran tangan manusia lain,jika membuatku bertambah tertinggal waktu semakin jauh.Aku harus bangkit menjalani hidup,menguber waktuku,merenggut kembali hidupku,meskipun dengan satu sayap.
Allah bantulah aku menggapai tujuan hidupku.Mengejar waktuku nun jauh di sana.Menegejar impianku yang tak tahu berapa lama lagi ku akan raih.Perlahan-alahan hilangkan kecemasan diri,walau ia selalu dateng menghantuiku.